Pernah merasa kewalahan karena saking banyaknya topik menumpuk menyebabkan speechless (dalam menulis), antar topik jadi campur aduk – dan berujung pada konslet, dan akhirnya nggak nulis apa-apa??
Nah, ada tips buat itu :D check this out..
1. Bikin deadline
Deadlinenya dipatuhi lho :p Just imagine this setiap kamu mau bikin posting baru: kamu lagi bikin berita utama buat koran, dan berita itu harus jadi 1 jam lagi. Hayati. Feel the chaos.
2. Buat target di kalender
Nggak harus di
kalender kok. Intinya, buat jadwal sedetil mungkin – bukan cuma tanggal, tapi
juga jam – tentang kapan artikel itu mau kamu publish.
3. Keep a topic list
Jadikan ini semacam guideline kamu J Lebih gampang bikin tulisan di ‘kertas’ yang udah ada panduannya daripada
‘kertas kosong’ kan?
Tutup pintu: selain menghindari
kebisingan dan masuknya hal-hal tidak diinginkan (baca: anak kecil, kucing
tetangga, etc…) juga supaya kamu sendiri nggak ngintip-ngintip keluar (dan
akhirnya jadi nggak fokus, deh). Untuk efek fokus yang lebih dahsyat,
tutup jendela. Tutup gordennya juga.
Keep your hands off your phone:
ini dia tertuduh utama pengganggu pikiran terbesar. Why? Ini karena, rata-rata
orang memeriksa handphone kurang lebih 60 kali sehari, dengan jeda sekitar 2
menit setiap kali memeriksa. à (Let’s
calculate: 2 x 60 = 120 menit = 2 jam hilang cuma buat cek handphone. Aaargh
nooo)
P.s: handphone kamu rajin dapat sapaan dari temen dan kamu nggak enak kalo
nggak langsung bales? Ubah aja status kamu jadi ‘sibuk’ ;)
Menjauhlah sementara dari social
media: sebelum artikelnya selesai, jangan buka-buka semua account social
media o.o Soalnya, social media punya efek fast forward time travel –
rasanya kamu cuma nulis-nulis di situ sebentar, baru ngintip profile beberapa
temen. Eeh, ternyata udah berlalu 3 jam. Gubrak. – Just be ‘antisocial’ for a
while.
Cukup 1 tab aja: semakin banyak tab
yang dibuka, the more distracted you will be. Apalagi kalo setiap tab
isinya tentang topik yang berbeda. Kerjakan satu-satu, pasti lebih cepet
selesai ;)
Pintar memanfaatkan musik: baru-baru
ini, ada penelitian yang menyatakan bahwa mendengarkan musik malah membuyarkan
konsentrasi. 20 menit pertama memang membantu konsentrasi – setelah itu, nggak.
Soalnya, musik memicu beberapa bagian dari otak untuk tidak bekerja maksimal.
5. Mulai dari belakang
Maksudnya, mulailah tulisan dengan intinya dulu.
Setelah itu, baru jelasin detil poin kamu J
Contoh: Yellow adalah kucing yang suka cari
perhatian. Hobinya nempel-nempel pertanda minta dielus. Sok imut deh.
Nah, inti dari tulisan ini “Yellow adalah kucing yang
suka cari perhatian”.
Sisanya adalah
penjelasan tambahan J
Just write. Nggak usah
pikirin dulu tentang typo, tulisan kamu bagus atau malah jelek,
pemilihan kata, dan lain sebagainya. Let the story flow. Setelah
selesai, baru diedit…
7. Keep the flow
Misalnya, kamu lagi bikin tulisan yang perlu data
akurat dan kebetulan kamu nggak tau data itu. Jangan berhenti sebentar-sebentar
buat research datanya. Mendingan, selesaikan tulisan dulu baru cari datanya J
Contoh: XXX
meninggal pada tanggal YYY. Begitu tulisan selesai, baru ganti XXX dan YYY
dengan data yang akurat.
8. You are the storyteller
Ini dia tips yang nggak kalah penting. Pas kamu lagi
mengedit tulisan, baca tulisan kamu keras-keras. You may not realize it, tapi
dengan cara ini kamu akan lebih gampang menemukan kesalahan ;)
Walaupun tips-tips ini simpel, membantu banget lho ;) Happy struggling! Perjuangkan
posting-posting blog kamu sampe jadi! *menjotos udara*
Sumber:
pinterest.com
Reader’s Digest
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar