Kamis, 29 Mei 2014

Pembahasan Kitab Nasoihuddiniyyah


Pembahasan Kitab Nasoihuddiniyyah Hal. 92 (Barisan ke-2 dari atas)
Diantara apa-apa yang menunjukan kecintaan kepada Allah adalah Itiba’ (mengikuti) kepada Rasulullah SAW dengan cara yang baik. Firman Allah: Katakanlah jika kalian mencintai Allah maka hendaklah kalian mengikuti kepada-Ku, niscaya Allah akan mencintai kepadamu dan akan mengampuni kepadamu atas dosa-dosa. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Dan adapun ridho kepada Allah adalah kondisi yang mulia dan agung sekali. Firman Allah: Telah ridho Allah kepada mereka dan mereka telah ridho kepada Allah. Dan bersabda Rasul SAW: Sesungguhnya apabila Allah mencintai kepada suatu kaum, maka Allah akan menguji kepada kaum itu. Maka barang siapa yang ridho kepada ujian dari Allah, maka baginya adalah keridoan Allah.
Barang siapa yang benci atau marah maka baginya adalah kemurkaan Allah. Rasul SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT dengan hikmah-Nya (Bijak-Nya) menjadikan kesenangan dan kegembiraan di dalam keyakinan dan keridhoan.  Juga menjadikan kesempitan dan kesusahan di dalam keraguan dan kebencian (hadits). Dan orang yang ridho (rela) kepada Allah adalah orang yang ridho dengan takdirnya yang diberikan oleh Allah. Maka tatkala Allah mentakdirkan kepada seseorang, Maha Suci Allah mentakdirkan dengan suatu takdir yang bertentangan dengan keinginan nafsunya seorang mukmin tersebut, dan dengan sesuatu yang tidak diinginkan nafsunya berupa musibah pada jiwanya atau hartanya, atau musibah berupa kesulitan atau kefakiran. Jika diuji seperti itu, maka wajib baginya meridhoi dengan semua itu dan merasa senang jiwanya. Juga tidak marah terhadap Qadha dari Allah dan tidak boleh putus asa dan tidak boleh mengeluh. Maka sesungguhnya Allah SWT berhak melakukan apapun di dalam kerajaan Allah terhadap apapun. Dan tidak ada penggugat dan penentang bagi Allah di dalam kekuasaan-Nya.
(Dan hendaklah berhati-hati) setiap hamba ketika itu (dari kata seandainya, mengapa dan bagaimana) dan hendaklah kau mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Bijaksana dan Maha Adil (Proporsional) di dalam seluruh perbuatan dan takdir-takdir-Nya.
Dan sesungguhnya Allah tidaklah menetapkan bagi hamba yang beriman kepada sesuatu dan tidak menyukai kepada selain jiwanya kecuali ada bagi mukim pada sesuatu tersebut kebaikan dan perbuatan baik dan kesudahan yang baik. Maka hendkalah membaguskan kepada sangkaan terhadap Rabb-mu. Dan hendaklah ridho dengan takdir dari Allah dan hendaklah kembali kepada Rabb dengan kehinaan dan kebutuhan. Dan hendaklah berdiri dihadapan Rabb dengan ketundukanmu dan kekalahanmu, hendaklah memperbanyak pujian dan sanjungan kepada Rabb ketika dalam keadaan mudah, sulit dan kemakmuran. Segala puji bagi Allah, Rabb pemilik seluruh alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar