Kamis, 29 Mei 2014

Pertumbuhan Ekonomi

BAB I
PENDAHULUAN
    Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Dalam makalah ini akan dibincangkan dengan lebih mendalam. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad belakang ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sampai abad ke-18 kebanyakan masyarakat diberbagai Negara masih hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utamanya adalah dari melakukan kegiatan di sector pertanian, perikanan atau berburu. Pada masa itu kuda dan beberapa binatang peliharaan lain merupakan tenaga penarik bagi alat pengangkutan yang utama. Pada masa ini keadaan sudah sangat berbeda. Kemampuan manusia untuk pergi ke bulan dan mewujudkan komputer yang canggih merupakan contoh yang nyata dari berapa jauhnya manusia telah mengalmi kemajuan sejak dua atau tiga abad yang lalu.
Ditinjau dari sudut ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang berlaku semenjak lebih dua abad yang lalu menimbulkan dua efek penting yang sangat menggalkan, yaitu : 1. Kemakmuran atau taraf hidup masyarakat makin meningkat, dan 2. Ia dapat menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada penduduk yang terus bertambah jumlahnya. Isu mengenai pertumbuhan ekonomi yang selalu diperhatikan dalam analisis makro ekonomi adalah masalah kelesuan pertumbuhan ekonomi dari waktu-kewaktu.
Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori makroekonomi. Analisis itu pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi Negara dalam jangka panjang.


    Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang diatas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini penulis merumuskan bahasan pokok masalah  sebagai berikut:
    Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
    Apa teori-teori pertumbuhan ekonomi?
    Apa faktor-faktor pertumbuhan ekonomi?
    Bagaimana cara menghitung pertumbuhan ekonomi?
    Bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan utama penulisan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
    Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi
    Untuk mengetahui teori-teori pertumbuhan ekonomi
    Untuk mengetahui faktor-faktor pertumbuhan ekonomi
    Untuk mengetahui cara menghitung pertumbuhan ekonomi
    Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di Indonesia

    Prosedur Penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan metode pengumpulan data secara kualitatif  baik dari buku atau dari media internet. Kemudian data tersebut sebelum disusun, diolah dan dianalisis secara relevan sehingga menjadi satu kesatuan pembahasan teoritis dalam bentuk makalah.





BAB II
PEMBAHASAN

    PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu Negara, seperti pertumbuhan dan jumlah produksi barang industry, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal.
    Menurut Iskandar Piutong yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional secara berarti (dengan meningkatnya pendapatan perkapita) dalam suatu periode perhitungan tertentu. Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan output (pendapatan nasional) yang disebabkan oleh pertambahan alami dari tingkat pertambahan penduduk dan tingkat tabungan. Sedangkan menurut beberapa pakar ekonomi pembangunan, pertumbuhan ekonomi adalah merupakan istilah bagi negara yang telah maju untuk menyebut keberhasilan pembangunannya, sementara itu untuk negara sedang berkembang digunakan istilah pembangunan ekonomi.
           Apapun istilah dan definisinya, yang pasti adalah bahwa pertumbuhan ekonomi mengkaitkan dan menghitung antara tingkat pendapatan nasional dari satu periode ke periode berikutnya. Angka pertumbuhan ekonomi umumnya dalam bentuk presentase dan bernilai positif, tapi juga mungkin saja bernilai negatif (misalkan saja pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1998 minus sekitar 4%-6%). Negatifnya pertumbuhan ekonomi tentu saja disebabkan adanya penurunan yang lebih besar dari pendapatan nasional tahun berikutnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    TEORI-TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:
    Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
    Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
    Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
• Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
• Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
• Belum ada pertukaran barang dan jasa
    Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
• Meningkatnya kebutuhan manusia
• Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
• Timbulnya pertukaran barang dan jasa
• Pertukaran belum didasari profit motive
    Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
• Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Kehidupan masyarakat masih statis
(2). Bersifat kekeluargaan
(3). Bertumpu pada sektor pertanian
(4). Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
(5). Hidup secara berkelompok
• Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Kehidupan masyarakat sudah dinamis
(2). Bersifat individual
(3). Adanya pembagian pekerjaan
(4). Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
• Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
(1). Usahanya semata-mata mencari keuntungan
(2). Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
(3). Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
(4). Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
(5). Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
• Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
(1). Munculnya aliran sosialisme
(2). Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
(3). Mengutamakan kepentingan bersama
2. Friendrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
a. Masa berburu dan pengembaraan
b. Masa beternak dan bertani
c. Masa bertani dan kerajinan
d. Masa kerajinan, industri, perdaganga
3. Karl Bucher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat
dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
a. Masa rumah tangga tertutup
b. Rumah tangga kota
c. Rumah tangga bangsa
d. Rumah tangga dunia
4. Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
• Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
1.Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat  dicapai
• Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
    Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
    Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
•  Periode Lepas Landas (The take off)
    Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk mendobrak penghalang-penghalang pada pertumbuhan
yang berkelanjutan.
    Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di perluas
    Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
    Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif
meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
    Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan
industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
• Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
    Merupakan perkembangan terus menerus daimana
perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha
bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
    Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 %
hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini
berlangsung secara cepat.
    Output dapat melampaui pertamabahn jumlah
Penduduk
    Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah
dapat dihasilkan sendiri.
    Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas
bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off
dengan penerapan teknologi modern
• Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
    Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
    Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
    Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
    Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi


B. Teori Klasik Dan Neoklasik
1. Teori Klasik
a. Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini
tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
b. David Ricardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk
yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pad suatu
saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi
turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk
membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian
akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David
Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The
Principles of Political and Taxation.
2. Teori Neoklasik
a. Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan
hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat
berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh
karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk
harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
b. Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara
efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi
oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga
membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja


    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
    Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
    Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
    Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
    Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis,
egois, boros, KKN, dan sebagainya.
    Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.

    CARA MENGHITUNG PERTUMBUHAN EKONOMI
    Untuk menghitung berapa besarnya pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka data yang diperlukan dan dipergunakan adalah pendapatan nasional suatu negara. Untuk negara yang sedang berkembang umumnya menggunakan PDB, sedangkan untuk negara yang telah maju umumnya menggunakan GNP, akan lebih baik juga bila kita mempunyai nasional, tujuannya agar kita juga memiliki data mengenai jumlah penduduk pada tahun yang sama dengan pendapatan nasional, tujuannya agar kita dapat menghitung pendapatan perkapitanya.
    Metode Hitung (Metode Aritmatika), yaitu menghitung pertambahan PDB dan GNP (perkapita) dari tahun ke tahun. Rumusnya adalah:
G_GNP=(  〖GNP〗_(n-〖GNP〗_(n-1) ))/〖GNP〗_(n-1)  X 100%
Atau bila menggunakan pendapatan perkapita:
G_GNP= (〖GNP〗_n/〖POP〗_n - 〖GNP〗_(n-1)/〖POP〗_(n-1  ) )/(〖GNP〗_(n-1)/〖POP〗_(n-1) ) x 100%
Dimana G_GNP adalah tingkat pertumbuhan ekonomi 〖GNP〗_n adalah GNP tahun berikutnya, 〖GNP〗_(n-1) adalah GNP tahun lalu, GNP/Pop adalah pendapatan perkapita.
Pertumbuhan ekonomi yang dihitung dari pertumbuhan pendapatan perkapita besarnya adalah sama dengan peertumbuha GNP dikurangi dengan pertumbuhan penduduk. Jadi perlu dicamkan bahwa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi yang dihitung dari pendapatan perkapita nilainya tidaklah sama dengan yang dihitung dengan menggunakan GNP, akan tetapi angka riel dari besaran pertumbuhan ekonomi tampak dari naik atau turunnya pendapatan perkapita.
    Metode Ukur (metode Geometrik), Metode ini menghitung pertambahan PDB dan GNP antar tahun (tahun rentang) dengan menggunakan rumus
G_GNP = [ √(n-1&〖GNP〗_n/〖GNP〗_o ) ]= 1(100%)
Bila, Dialogaritmakan hasilnya:
〖LogG〗_GNP = [ Log  (〖GNP〗_n/〖GNP〗_o )/(n-1) ] – (100%)
terkadang cara ini disebut juga metode rata-rata, karena memang rumus ini adalah untuk menentukan pertumbuhan ekonomi secara rata-rata tiap periodenya. Kebaikannnya adalah tentu saja sangat bermanfaat untuk data yang sangat jarang tersedia secara secara berurutan (periodik), kelemahannya kita tidak mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi tiap tahunnya secara riel (padahal sebagaimana yang sering terjadi tidak setiap periode pertumbuhan ekonomi itu sama).



    PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun cukup berfluktuatif.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tahun 1998 hingga Triwulan-III 2013
(%; year-on-year)

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia
Catatan:
    Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu dekade terakhir berada dalam tingkat pertumbuhan yang stabil di kisaran 5 hingga 6% per tahun.
    Namun pertumbuhan ekonomi ini tidak diiringi dengan pengelolaan indikatorindikator makroekonomi lainnya yang berpotensi menurunkan dampak tumbuhnya ekonomi (seperti: inflasi, deficit neraca pembayaran), serta dampak trickle-down effect dari pertumbuhan ekonomi tidak serta merta memberikan pengaruh positif yang stabil terhadap pengurangan penggangguran dan kemiskinan

Outlook Perekonomian Indonesia 2014

Sumber: Indonesia Economic Quarterly World Bank, October 2013


Sumber: Bank Indonesia

Catatan:
    Berdasarkan proyeksi World Bank, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 ini akan berada di kisaran 5,6% dan tahun 2014 akan semakin melemah di angka 5,3%.
    Sementara tingkat inflasi juga akan masih berada di tingkat yang cukup tinggi yaitu pada kisaran 6%, yang berarti menurut World Bank distorsi kenaikan harga terhadap pertumbuhan ekonomi akan tetap memberikan dampak yang bersifat offset negative (tingkat inflasi yang lebih besar daripada tingkat pertumbuhan ekonomi, penurunan
kesejahteraan secara umum).
    Situasi neraca pembayaran Indonesia menurut World Bank juga masih akan melemah di tahun 2014.
    Outlook ekonomi yang dirilis oleh Bank Indonesia memiliki rentang yang sangat lebar sehingga sulit dinilai tingkat akurasinya.
Kendati Bank Dunia memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 ini akan berada di kisaran angka 5,3%. Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dapat mencapai 5,8-5,9 persen lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Bank Dunia. Menurut Menteri keuangan, M. Chatib Basri, proyeksi Bank Dunia tersebut tidak dapat dijadikan patokan, mengingat perkiraan-perkiraan lembaga multilateral tersebut dapat saja meleset.








BAB III
PENUTUP
    Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu Negara.
Teori-teori pertumbuhan ekonomi secara umum terbagi kedalam dua bagian yaitu, 1. Teori pertumbuhan ekonomi historis yang dikemukakan oleh Werner Sombart, Friendrich List, Karl Bucher dan Walt Whiteman Rostow . 2. Teori teori klasik dan neoklasik yang dikemukakan oleh Adam Smith, David Ricardo, Robert Solow dan Harrord Domar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan sumber daya modal.
Cara menghitung pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan Gross National Product (GNP) tahun yang sedang berjalan dengan GNP tahun sebelumnya.
.Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun berfluktuatif, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sangat rendah pada tahun 2009. Bank dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tahun 2014 ini akan berada di kisaran angka 5,3%. Akan tetapi Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dapat mencapai 5,8-5,9 persen lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Bank Dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, MAKROEKONOMI TEORI PENGANTAR, Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Putong, Iskandar, Economics Pengantar Mikro dan Makro, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010
http://www.bi.go.id
http://www.bps.go.id
http://www.kemenkeu.go.id/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar